Laman

Cari Blog Ini

Rabu, 21 Desember 2011

Malakama

Tak ada yang dibanggakan dari sebuah kesalahan, masa lalu, dan kepahitan. Kita hanya akan selalu menyebut kalau masa depan itu hanya milik kita, masa depan harus lebih baik. Yang lalu biarlah berlalu. Ini wajar, semua adalah proses pendewasaan. Kita pernah cengeng, kita pernah bodoh, kita pernah khilaf. Jangan sampai terulang kembali!!! Kita adalah manusia pembelajar. Biarkan waktu mendewasakan kita. Kita tidak bisa bijak dengan cara karbitan. Apalagi manusia dewasa pun tak pernah berhenti dari berbuat salah.

Kadang memang semua hal yang terjadi tidak dapat diprediksi. Tentang hubungan manusia pun rumit. Setiap hari kita akan dihadapkan pada situasi dimana tiba-tiba si A jadian sama si B, misal. Si C menikah sama D atau kita sendiri putus dengan pacar kita. Ada sesuatu yang akan terjadi di luar kontrol kita. Kadang wajar, kadang tak masuk akal. Aku pun kalau boleh menjerit nih, tak mau putus dengan pacarku. Tetapi ada ungkapan nasi sudah menjadi bubur. Tinggal dibuat enak, dikecapin lah, dikacangin lah, atau disayurin!! mantap!!

Tetapi nih, daripada bunuh diri seperti yang marak akhir-akhir ini terjadi di beberapa mall (Grand Indonesia dan Taman Anggrek) mending kita cari suasana baru. Jangan terpaku pada orang-orang yang telah menyakiti kita. Mereka hanya pantas ditinggal dengan kata MAAF. Ya, biar urusan cepat selesai, hubungan kita jadi lebih baik, dan kita pun akan ringan menghadapi situasi baru. Dari beberapa pengalaman aku, seseorang atau sekelompok orang yang hubungannya pernah jelek di masa lalu aku endapkan seiring berjalannya waktu. Suatu hari aku bertemu mereka dalam keadaan yang lebih baik, Karena kalau harus bertemu sekarang pun mencerca jiwa. Terkadang kita butuh waktu, percayalah.

Aku pun pernah mengalami merasa disakiti atau lebih tepatnya kurang nyaman dengan beberapa teman di masa laluku. Aku pikir mereka sendiri yang mengkotak-kotakkan dan membatasi aku. Jadi, ya aku memberikan ruang bagi mereka. Dan aku pun akan bahagia menjalani kehidupan yang baru. Memang sakit sih, mengingat kita pernah mengalami masa-masa sulit bersama. Tetapi, ini yang terbaik bagi kita. Aku punya kehidupan baru dan lebih fokus pada keluargaku. Aku pun entah kenapa mencoba kembali menghubungi teman-teman kuliahku. Intinya, aku tidak akan menyesali dan berusaha untuk tidak kesepian. Karena ketika ada satu tugas yang tidak  dapat kuselesaikan, aku akan mengerjakan tugas lainnya. Ini disebabkan karena aku yakin Tuhan memberikan banyak tugas dalam hidupku.

Memang awalnya perih, bingung, antara dendam dan ingin show up pada orang yang telah menyakiti kita. Tak apa-apa, kadang emosi harus diluapkan. Tetapi, carilah cara yang positif. Hidup ini terlalu indah untuk dibuang sia-sia. Dan suatu saat, kita akan tahu kalau Tuhan menyiapkan hadiah yang lebih indah. Jalan hidup adalah proses saat kita memetakan emosi. Karena suatu saat, semuanya akan terlihat konyol. Mungkin kita akan tertawa!

Tidak ada komentar: