Terkadang, kita memandang apa yang baik itu yang menyenangkan bagi kita...
yang baik itu yang membuat kita tertawa bahagia
yang baik itu yang membuat sesuatu menjadi utuh...
ok...
Kita ambil contoh tentang sebuah hubungan...
Dalam sebuah hubungan lawan jenis, misalnya. Ada waktunya kita merasa sangat sakit dikhianati. Kita mengumpat dan membalas orang yang telah merebut kekasih kita. Kita memaki dan menjadi benci. Kita mengesampingkan masalah nyaman atau tidak nyaman. Kita hanya berpikir ada orang jahat yang menyerang kita!
Ups, di balik kesakitan kita, ada orang yang sedang bahagia (mungkin). Dia merayakan kesenangannya karena telah merebut kekasih kita. Dia menikmati hidup yang baru dan sentosa. Lalu pasangan kita? Mungkin akan lebih bergairah dengan kehidupannya yang baru. Tapi akhirnya... yang terjadi adalah pertengkaran. Setelah itu perdebatan yang tiada ujung. Resikonya dua pilihan; tidak ada yang mendapatkan pasangan satu pun (semua gigit jari) atau ada yang mendapatkannya dengan utuh (sementara satu pihak gigit jari).
Inilah hidup. Terkadang, hidup tidak terukur dengan seberapa yang kita dapatkan. Tetapi, suatu waktu (dengan pasti) kita akan tahu, kisah tragis pun harus ada untuk memperkaya emosi kita. Kita diberi ruang lebih untuk memilih kembali pasangan yang tepat bagi kita. Kita akan tersenyum dan mengatakan, aku bahagia pernah mengenalmu. Sekarang aku tahu, kita punya waktu masing-masing untuk menikmati hidup seutuhnya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar