Laman

Cari Blog Ini

Selasa, 05 Juli 2011

Selingkuh : Trend atau Pelarian?

Berbagai macam situs yang mengupas tentang hal ini... dari mulai yahoo nyampe blogspot... walah-walah, penting tak penting, materi yang satu ini layak untuk dikupas dan diilangin borok2nya (kayak ngupas buah nanas aja, haha)

Si aku akan membahas perselingkuhan dalam kaca mata psikologi, science, dan rumor (eh, bahkan musik yang lagi trend).

Sebut saja si A yang terjebak dalam kasus cinta segitiga... alasannya adalah bosan dengan "gaya .... " bersama suaminya"
si B selingkuh karena suaminya sibuk...
si C selingkuh karena CLBK
si D selingkuh karena cinta lokasi
si E selingkuh karena duilu pas awal nikah dijodohin ama ema
kalau dibahas sampai Z bakal panjang, dan alasannya tidak cukup. Nah, menurut para ahli selingkuh itu....

Konsep SEGITIGA CINTA dari Stenberg (bukan cinta segitiga).
Cinta sejati itu terdiri dari tiga unsur, yaitu passion (gairah), intimacy (komitmen), dan commitment (komitmen). Ketiganya menyatu (yang biasanya di awal-awal pernikahan). Seiring berjalannya waktu, seorang yang sudah berumuran rumah tangga mulai mengulurkan passion, apalagi yang sama-sama sibuk_keintiman pun berkurang.

Si anak muda, biasanya ogah dulu nyangkut-nyangkut yang namanya komitmen. Apalagi kaum cowok, kadang dia selingkuh karena takut terlibat secara emosional lebih pada ceweknya. Mencarilah dia pelarian yang sebenarnya tidak menggunakan emosional juga. Wajar, di era yang serba instan ini orang agak-agak alergi sama yang namanya komitmen. Alasannya skantong kresek : harga rumah mahal lah, harga les anak mahal lah, harga mobil melambunglah (walaupun sebenarnya pernikahan dan mobil itu tak ada hubungannya, sekarang dihubung-hubungkan). Pingin pawai kali pas nikahnya (kayak tadi tuh, orang nikah diarak dan dikawal polisi kayak mau kedatangan pejabat).

Konsep AKTUALISASI DIRI ala Abraham Maslow
Dalam ranah psikologi, Maslow terkenal dengan teori kebutuhannya. Maklumlah, manusia tak pernah puas. Orang juga mau kaya dan terkenal. Setelah itu tinggal dikenang sebagai pria jantan yang bisa menggaet cewek mana pun. Atau si cewek merasa cantik dengan agak kecentilan menggaet orang. Ini mah natural, tetapi terlepas dari norma.

Orang yang mengaktualisasikan dirinya, ingin dihargai dan disanjung. Ingin terkenal dan dihormati banyak wanita. Begitulah kira-kira. Bahkan korelasi (hubungan) antara kedudukan lebih tinggi perselingkuhannya dibandingkan dengan orang yang punya uang. Artinya, jika ada 2 orang, A dan B misalnya, si A punya 1 milyar dengan jabatan lebih tinggi, dan si B punya uang 2 milyar dengan jabatan lebih rendah dari si A, maka yang paling mudah selingkuh adalah si A.

Kosep PEMBELAJARAN SOSIAL, MODELLING dari Albert Bandura
Menurut tokoh yang satu ini, segala aktivitas yang kita lakukan adalah hasil dari meniru. Manusia adalah peniru yang ulung. Ia meniru dari tokoh idolanya atau yang terkenal dan lebih atraktif. Pantas saja AA Gym ada duanya (why not), Ahmad Dani juga lebih bisa diterima, dan bla-bla-bla....

Tidak hanya itu, pencitraan media juga sangat kuat untuk menjadikan kita sebagai peniru. Buktinya, "cinta satu malam", "selingkuh itu indah", dan apa tuh lagu Tompi yang baru... nah, dengan adanya lagu-lagu itu, sah-sah saja membuktikan cinta pada siapa saja... (siapa yang kena nih?)

Selingkuh = MENJADIKAN ORANG LAIN SEBAGAI KORBAN
Masih ingatkah cuplikan lirik lagu ini?
selamat tidur kekasih gelapku (sephia)
semoga cepat kau lupakan aku (sephia)
kekasih sejatimu tak kan pernah sanggup tuk melupakanmu

Ini artinya apa? selamat!!! sebagai selingkuhan, anda hanyalah selingan belaka. Ingat, lingkungan sosial kita tidak menerima sepenuhnya orang yang mendua (atau punya istri dua), atau punya suami dua. Jadi, pilihannya adalah Anda dicap sebagai pengganggu atau harus mundur demi keutuhan rumah tangganya. Pada dasarnya, sebagai pihak kedua, layak menerima perlakuan ini. Kecuali seperti Mayang Sari mungkin_tapi itu hanya 1 dari seribu wanita. Atau, kalau pun berhasil, pasti dibilangin pakai "mandi kembang tujuh macam".

SINGLE PARENT : Trend Masa Kini?
Orang-orang yang trauma dengan pernikahan atau perselingkuhan lebih memilih untuk menjalani sebagai single parent. Apalagi kalau dikaitkan dengan teori modelling Bandura, para selebritis banyak yang mengambil jalan ini. Tidak sedikit pula yang akhirnya mengambil jalan menikah lagi seperti Annisa Trihapsari, istrinya Giring Nidji, dan Ayu Azhari.

Seperti pepatah bilang, "mati satu tumbuh seribu..." . Tidak ada salahnya Anda menganggap bahwa pernikahan & perceraian bukan segala-galanya. Saya sendiri setuju dengan prinsip ini (bukan berencana buat menjadi single parent). Kalau pernikahan justru banyak mudharat-nya, kenapa tidak?

Tetapi, ada banyak hal yang harus dipikirkan ke depannya. Kita mungkin bangga menjadi wanita karir atau bisa membiayai anak sendiri. Yang perlu dipikirkan adalah_ketika si anak bertanya, "ayah kemana?" Atau apakah kita rela anak kita memanggil "Bapak" atau "Ibu" pada orang?! atau ketika teman-temannya mengambil rapor sekolah bersama ibu-bapaknya, anak kita harus rela ditemani oleh setangkup es krim. Oh my gosh....

E = MC2 Einstein (baca e sama dengan mc kuadrat)
Jangan salah sangka dulu, ini adalah pelesetan. Dengan kata lain :
ENAK = MODAL . CINTA 2
Kalau kata Ahmad Dani enaknya berbini dua (???????)
Yang satu ngambek, lari ke yang lain. Keuntungannya berlipat deh.
Kalau aku lagi ngambek sih, larinya ya makan bakso (wong uangku tinggal 5 rb kok).... jadi, ga perlu check in2 segala, atau tak perlu ngongkos lagi buat mencari orang baru, hehee :)

Tidak ada komentar: